Rabu, 06 Desember 2017

MANFAAT PRINTER DGT DALAM BISNIS SABLON



Printer DTG atau singkatan dari Printer Direct To Garment merupakan sebuah mesin sablon yang bisa mencetak gambar dan tulisan langsung ke kaos tanpa menggunakan media transfer seperti kertas ataupun screen film. Mesin ini menggunakan printer khusus yang dimodifikasi oleh produsen sedemikian rupa dan juga menggunakan tinta yang khusus bisa menyerap secara baik pada kaos.
Sebelum teknologi ini hadir, sebenarnya sudah ada beberapa sistem sablon kaos digital, tetapi dengan Printer DTG ini kekurangan yang ada pada sistem sablon sebelumnya telah banyak di perbaiki, sehingga hasil sablon semakin maksimal. Cara kerja Printer DTG ini cukup praktis dari cara-cara sablon sebelumnya, sehingga banyak para pengusaha baru yang melirik mesin ini dan menjadikan peluang usaha yang sangat menguntungkan.
Printer DTG sangat cocok bagi pengusaha sablon kaos yang dulunya menggunakan  tinta sublim dan teknologi transfer paper yang relatif menggunakan biaya yang cukup banyak. Berikut ini adalah beberapa Manfaat Printer DTG Dalam Bisnis Sablon Kaos.
·         Dengan kehadiran Printer DTG akan mempermudah siapa saja untuk memulai bisnis sablon kaos. Tanpa perlu keahlian mengenai sablon, siapapun dapat menjalankan usaha sablon kaos menggunakan Printer DTG dengan praktis dan lebih cepat. Seperti diketahui, sablon kaos manual memerlukan proses pengerjaan yang cukup lama. Untuk mencetak 1 kaos, mulai dari pembuatan film sablon hingga proses pencetakan kira-kira bisa memakan waktu sekitar 1-2 jam. Sementara dengan menggunakan Printer DTG Anda hanya memerlukan waktu kurang dari 15 menit untuk mencetak 1 kaos.
·         Printer Jenis ini memungkinkan untuk menyablon kaos dalam jumlah satuan. Saat ini, sablon kaos dengan sistem manual masih terkendala oleh masalah kuantitas, karena kebanyakan pengusaha sablon kaosyang menggunakan sistem ini selalu menetapkan minimum order, sedangkan untuk mencetak 1 kaos bisa dikatakan biayanya sama dengan mencetak puluhan kaos. Karena itu jarang sekali ada pengusaha sablon manual yang menerima pesanan sablon kaos satuan karena biaya produksinya yang cukup tinggi.
·         Penggunaan Printer DTG untuk bisnis sablon kaos memberi kebebasan dalam hal penggunaan warna dan desain daripada sistem sablon manual yang dibatasi oleh pemisahan warna / separasi. Misalnya saja untuk sebuah foto wajah, bisa jadi warna yang diperlukan lebih dari 4 warna, sehingga screennya juga lebih dari 4. Sementara itu dengan menggunakan Printer DTG, pencetakan desain bisa full color dan 1 kali print.
SABLON PRINTER DGT DANBSABLON MANUAL
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjacAFLcZU7BJblqHLkHGEjnMXLyqiHeniN0fVJlKSTo9jlpcDdNTfzgiR2MBxCuaJ5shSgXlR0cUpXb-NcRXpoHf9PUA75-pOcN7rnF0s2bdNR2FO8Yqj8LMKbaw5B4mLB8KUdNIn7fOlT/s320/images+%252828%2529.jpeg
Tentu istilah sablon sudah banyak dikenal oleh masyrakat umum. Secara awam, mungkin istilah sablon dapat diartikan sebagai cara untuk mencetak gambar pada suatu media (kain, plastik, kertas dan lainnya) dengan menggunakan tinta/cat. Jika berbicara mengenai cara manusia menghasilkan suatu barang selalu dikaitkan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan teknologi mesin (digital) atau dengan menggunakan tenaga manusia (manual). Begitu pula dengan dalam menghasilkan sablon pada kaos, dengan cara sablon digital maupun sablon manual. Untuk sablon digital sebenarnya tidak bisa disebut 100 % digital sebab masih butuh banyak campur tangan manusia dalam menjalankan mesinnya sama seperti sablon manual. Cuma karena menggunakan mesin maka prosesnya menjadi lebih simpel dan cepat.
Sebelumnya, kita disini tidak memperdebatkan mana yang jelek dan mana yang bagus karena semuanya ada kekurangan dan kelebihannya, bisa jadi di satu sisi ada yang bilang itu bagus tapi belum tentu bagus menurut orang lain. Untuk pihak yang menggunakan sablon manual pasti bilang bahwa sablon digital itu jelek karena bla..bla..bla.., untuk pihak yang menggunakan sablon digital pasti bilang bahwa sablon manual itu jelek karena bla..bla..bla. Makanya tidak ada untungnya memperdebatkan mana yang baik dan mana yang buruk. Ok…
Sablon manual adalah teknik sablon yang menggunakan peralatan seperti screen, rakel dan lainnya yang dibagian besar proses penyablonan masih menggunakan keahlian manusia yang mengerjakannya. Sablon digital adalah teknik sablon yang menggunakan mesin dalam menghasilkan sablonnya. Mesin yang dipergunakan adalah printer untuk mencetak gambar serta mesin press agar gambar melekat pada kaos. Untuk perbedaan Manual dan Digital adalah sebagai berikut:

§  Order yang dibutuhkan. Jika menggunakan sablon digital tanpa minimum order alias bisa pesan satuan. Hal inilah yang sering di jual oleh produsen sablon digital karena konsumen tidak perlu memesan minimal order.
Namun jika menggunakan sablon manual biasanya menggunakan minimum order untuk mengurangi biaya produksi dan sulitnya dalam proses pembuatan.
§  Proses pengerjaan. Jika dengan sablon digital prosesnya cepat. Dengan sablon digital, pengerjaan satu lusin desain bisa dilakukan hanya dalam 1 jam saja.
Namun jika dibandingkan dengan penggunaan sablon manual bisa membutuhkan waktu seharian.
§  Penggunaan media cetak. Jika dengan sablon digital media yang dipergunakan untuk mencetak di kaos adalah kertas transfer. Kertas transfer ini adalah salah satu faktor yang akan mempengaruhi hasil dari sablon digital nanti, bagus tidaknya, awet tidaknya sablonan pada kaos dipengaruhi oleh kertas transfer ini selain tinta yag dipergunakan. Terdapat berbagai jenis kertas transfer diantara berbasis Oracel dan Vinyl serta ada yang berbentuk gliter, beludru dan glow in the dark. Tapi untuk pengerjaan hasil sablon digital tentunya tidak se-variasi jika menggunakan sablon manual (sablon timbul, sablon gliter dan lainnya).
Pada sablon manual, media yang dipergunakan dalam menyablon di kaos adalah tinta yang nantinya akan dicetak dalam screen agar desain yang ada dapat tercetak pada kaos. Jenis tinta manual jauh lebih bervariasi daripada kertas transfer digital.
§  Desain yang exclusive. Jika dengan sablon digital, satu desain satu kaos bisa diterapkan, sebab bisa jadi hanya kita yang mengenakan kaos dengan desain tersebut. Selera setiap konsumen pastinya berbeda satu sama lain, maka dengan penggunaan teknik sablon digital ini maka kepuasan konsumen dalam memilih selera desain yang diinginkan adalah tujuan dari produsen sablon digital.
Namun desain yang exlusive juga tetap bisa dilakukan dengan sablon manual, jika memang ada produsen yang menjual jasa tersebut. Akan tetapi harganya tentu bisa lebih mahal daripada sablon digital sebab proses manual jauh lebih rumit dan lama. Oleh karena itu, biasanya sablon manual terdapat minimal order untuk mengurangi biaya produksi yang rumit dan lama tersebut. Perlu diperhatikan untuk konsumen jika memang ingin menggunakan sablon digital maka ada baiknya setiap kaos memiliki desain yang berbeda agar harga kaos setimpal dengan kepuasan konsumen. Jika konsumen ingin memesan 1 lusin kaos menggunakan sablon digital (karena prosesnya yang jauh lebih cepat dari sablon manual) tetapi dengan desain yang sama maka nilai keuntungan dari penggunaan sablon digital belum dimanfaatkan maksimal oleh konsumen karena sama saja seperti sablon manual, bedanya hanya di cepat nya waktu produksi.
§  Kualitas. Jika berbicara kualitas, tentunya tidak dapat dijamin kalau sablon digital lebih kuat dari manual atau sebaliknya. Sebab, semua itu tergantung dari mutu kertas transfer (jika dengan menggunakan sablon digital) dan mutu cat/tinta sablon (jika dengan menggunakan sablon manual). Sering kali kita melihat hasil cetakan sablon digital ketika ditarik pada bagian sablon nya akan terlihat retak-retak, ini karena kertas transfer yang dipergunakan tidak menggunakan kualitas yang baik serta desainnya hanya di print/cetak menggunakan printer biasa. Hal ini tentu tidak akan terjadi jika menggunakan kertas transfer dengan kualitas yang baik serta penggunakan mesin cetak format besar dalam pencetakan desain.
Ada juga sablon manual yang ketika dicuci, tinta sablon nya mengelupas dan pudar, ini karena penggunaan tinta yang kurang tepat serta proses pengeringan sablon yang tidak maksimal. Terdapat beberapa jenis tinta sablon manual seperti sablon rubber yang hasilnya kurang baik jika dipergunakan pada kaos berwarna gelap, maka sering kali jika kita ingin memesan kaos dengan menggunakan sablon manual ditanyakan menggunakan warna kaos apa dan jenisnya apa sebab penggunaan tinta pada kaos yang salah maka hasilnya juga tidak akan baik. Kesimpulannya, jika berbicara kualitas tidak dapat dipastikan 100 % bahwa penggunaan sablon digital lebih baik dari sablon manual ataupun sebaliknya. Semua kembali pada proses produksi nya dan penggunaan bahan baku. Namun awet tidaknya sablon juga tergantung pada cara konsumen dalam memperlakukan kaos tersebut pada saat dipergunakan. Untuk mengetahui bagaimana cara merawat agar sablon kaos tetap awet bisa di lihat pada artikel “MAU KAOS ANDA AWET”.
§  Desain kaos yang ingin dicetak. Ini merupakan hal prinsip yang membedakan sablon digital dengan sablon manual sebab terdapat batasan-batasan dalam pengerjaan desain yang ingin di buat dengan sablon digital. Ukuran maksimal yang umum bisa di cetak oleh desain digital adalah ukuran kertas A4 (21 x 29,7 cm), hal ini karena mesin press yang umumnya ada di pasaran baru bisa untuk ukuran tersebut.
Jika dengan sablon manual, ukuran desain full body pun dapat dilakukan sebab screen yang dipergunakan dalam mencetak desain dapat dibuat sendiri dengan kayu dan kain kasa sehingga bisa menyesuaikan sesuai permintaan konsumen. Untuk masalah batasan desain bisa di lihat pada contoh di bawah ini.


Untuk desain Point Blank khususnya pada sisi huruf “K” di tulisan “Blank” terdapat desain serpihan kecil. Jika menggunakan sablon manual, untuk serpihan tersebut mungkin tidak akan menjadi masalah sebab prinsip sablon manual adalah memindahkan gambar ke screen untuk kemudian gambar yang telah tercetak di screen tersebut digunakan sebagai media cetak tempat keluarnya tinta saat di sablon.
Jika proses pindah gambar berhasil mencetak serpihan kecil tersebut secara sempurna pada screen maka hasilnya di kaos juga seperti desain awal yang di inginkan. Tetapi untuk penggunaan sablon digital maka serpihan tersebut sangat sulit untuk di cetak.
Permasalahannya terdapat pada saat cutting (pengguntingan kertas transfer) untuk kemudian di press pada kaos. Batasan toleransi agar kertas transfer dapat di cutting +/- 1 cm, maka ukuran di bawah itu akan sulit untuk di cutting, oleh karena itu perlu dilakukan perubahan desain dengan memberikan background kotak berwarna merah sehingga proses cutting nya akan berbentuk kotak (cutting dilakukan pada sisi terluar desain yaitu garis kotak). Soal nanti di dalam kotak tadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar